Taman Renaissance (Taman Italia) adalah gaya baru yang muncul pada
abad ke-15 terhadap pemodelan taman di Roma dan Florence, terinspirasi oleh
cita-cita klasik ketertiban dan keindahan, dan dimaksudkan untuk kesenangan dari
pemandangan taman dan pemandangan di luar, untuk kontemplasi dan untuk
menikmati pemandangan, suara dan bau dari taman itu sendiri.
Taman Renaissance didasarkan pada sejumlah prinsip-prinsip dari tampilan
Renaissance terhadap seni pada umumnya. Taman ini diwujudkan dengan adanya
interaksi antara alam dan seni. Dalam hal ini, alam tidak menjadi faktor penentu.
Sebaliknya, taman ini mewakili bahwa kekuasaan manusia atas alam untuk
mengontrol dan menjinakkannya.
Taman Renaissance bertujuan sebagai tempat rekreasi, tempat untuk
berpikir, rileks, dan melarikan diri meninggalkan hiruk-pikuk, kesibukan pekerjaan
di dunia pekerjaan.
untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada link di bawah ini.
download file pdf disini
landscape design
Minggu, 13 November 2011
Alun-Alun Kota Batu
I.
I. I. Standart Taman
Di Indonesia standarisasi taman kota juga belum disusun secara terperinci. Standar yang disusun oleh Dinas Jenderal Cipta Karya hanya menyangkut standarisasi ruang terbuka dalam lingkungan perumahan. Menurut Dinas Jenderal Cipta Karya lingkungan perumahan dibagi atas 3 skala lingkungan yang terdiri atas :
1. Lingkungan tempat bermain (20-50 keluarga atau 100-200 penduduk), luas ruangan terbuka untuk tempat bermain adalah 200 m2.
2. Lingkungan taman kanak-kanak (160-200 keluarga atau 800-1000 penduduk), luas ruang terbuka untuk tempat bermain adalah 800 m2.
3. Lingkungan sekolah dasar (600-1000 keluarga atau 3000-6000 penduduk), ruang terbuka untuk tempat bermain adalah 11.400 m2.
Standar luas dari taman yang harus dibangun di sebuah kota ada yang berpendapat 7-11,5 m2 per orang, ada juga yang berdasar pada luas dan jarak jangkauan dari tempat tinggal. Ada taman kecil yang luasnya kurang dari 2 ha yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari lingkungan rumah. Taman menengah luasnya 20 ha yang terletak 1,5 km dari perumahan dan taman besar yang luasnya minimal 60 ha dengan jarak 8 km dari perumahan.
Dalam pemenuhan standar taman kota dapat dilihat dari unsur-unsur sebagai berikut :
a. Material Landscape atau Vegetasi
Yang termasuk dalam elemen landscape antara lain :
· Pohon : Tanaman kayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar dengan percabangan yang kokoh. Yang termasuk dalam jenis pohon ini adalah asam kranji, lamtorogung, akasia, dan lainnya.
· Perdu : Jenis tanaman seperti pohon terapi berukuran kecil, batang cukup berkayu tetapi kurang tegak dan kurang kokoh. Yang termasuk dalam jenis perdu adalah bougenvillle, kol banda, kembang sepatu, dan lainnya.
· Semak : Tanaman yang agak kecil dan rendah, tumbuhnya melebar atau merambat. Yang termasuk dalam jenis semak adalah teh-tehan, dan lainnya.
· Tanaman penutup tanah : Tanaman yang lebih tinggi rumputnya, berdaun dan berbunga indah. Yang termasuk dalam jenis ini adalah krokot, nanas hias dan lainnya.
· Rumput : Jenis tanaman pengalas, merupakan tanaman yang persisi berada diatas tanah. Yang termasuk dalam jenis ini adalah rumput jepang, rumput gajah, dan lainnya.
b. Material Pendukung atau Elemen Keras.
Yang termasuk dalam material pendukung adalah :
· Kolam : Kolam dibuat dalam rangka menunjang fungsi gedung atau merupakan bagian taman yang memiliki estetika sendiri. Kolam sering dipadukan dengan batuan tebing dengan permainan air yang menambah kesan dinamis. Kolam akan tampil hidup bila ada permainan air didalamnya. Taman dengan kolam akan mampu meningkatan kelembaban lingkungan sehingga dapat berfungsi sebagai penyejuk lingkungan.
· Batuan : Batuan tidak baik bila diletakkan di tengah taman, sebaiknya diletakkan agak menepi atau pada salah satu sudut taman. Sebagian batu yang terpendam di dalam tanah akan memberi kesan alami dan terlihat menyatu dengan taman akan terlihat lebih indah bila ada penambahan koloni taman pada sela-sela batuan.
· Gazebo: bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang berfungsi sebagai tempat beristirahat menikmati taman. Sedangkan bangku taman adalah bangku panjang yang disatukan dengan tempat duduknya dan ditempatkan digazebo atau tempat-tempat teduh untuk beristirahat sambil menikmati taman. Bahan pembuatan gazebo atau bangku taman tidak perlu berkesan mewah tetapi lebih ditekankan pada nilai keindahan, kenyamanan dalam suasana santai, akrab, dan tidak resmi. Gazebo atau bangku taman bisa terbuat dari kayu, bambu, besi atau bahan lain yang lebih kuat dan tahan terhadap kondisi taman. Atapnya dapat bermacam-macam, mulai dari genting, ijuk, alang-alang dan bahan lain yang berkesan tahan sederhana.
· Jalan Setapak (Stepping Stone) : Jalan setapak atau steppig stone dibuat agar dalam pemeliharaan taman tidak merusak rumput dan tanaman, selain itu jalan setapak berfungsi sebagai unsur variasi elemen penunjang taman.
· Perkerasan : Perkerasan pada taman dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam bahan, seperti tegel, paving, aspal, batu bata, dan bahan lainnya. Tujuan perkerasan adalah untuk para pejalan kaki (pedestrian) atau sebagai pembatas.
· Lampu Taman : Lampu taman merupakan elemen utama sebuah taman dan dipergunakan untuk menunjang suasana di malam hari. Lampu berfungsi sebagai penerang taman dan sebagai nilai eksentrik pada taman.
c. Unsur non fisik keindahan
· Kesatuan dan keteraturan : adanya kesatuan dalam ide maupun dalam ekspresi fisik. Dimana semua unsur harus mempunyai hubungan satu dengan lain secara harmonis.
· Skala : terdapat beberapa macam skala taman kota yakni skala ruang intim, skala ruang menumental, dan skala ruang kota.
Daya tarik : taman memiliki kesan mengundang secara permanen ke seluruh arah
1. Taman kota yang dapat memiliki fungsi kesehatan. Dalam artian taman kota semestinya penuh dengan pepohonan rindang yang dapat berfungsi sebagai paru-paru kota sebagai produsen oksigen selain hutan tetntunya.
2. Taman kota yang memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-bijian merupakan habitat yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat mengundang burung-burung untuk berkembang.
3. Taman sebagai tempat berolah raga dan rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan edukatif. Dengan adanya lahan yang teduh sejuk dan nyaman, dapat mendorong warga kota untuk memanfaatkannya sebagai sarana berjalan kaki setiap pagi, olah raga dan bermain, dalam lingkungan kota yang benar-benar asri, sejuk, dan segar sehingga dapat menghilangkan rasa capek dan jenuh. Bahkan dari ramainya pengunjung tidak menutup kemungkinan banyak penjual jajanan untuk menyediakan makanan.
4. Taman kota harus memiliki nilai estetika. Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman kota dengan baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman kota yang indah, dapat juga digunakan warga setempat untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat anak-anak bermain dan belajar. Bahkan taman kota indah dapat mempunyai daya tarik dan nilai jual bagi pengunjung.
Tabel 1.1 Standar Pelayanan Minimal Sarana Ruang Terbua Hijau
No | Bidang Pelayanan | Indikator | Standar Pelayanan | Kualitas | |
Kualitas | |||||
Cakupan | Tingkat Pelayanan | ||||
1. | Sarana Ruang Terbuka Hijau (Taman dan Pemakaman Umum) | · Penduduk terlayani · % ruang terbuka hijau dalam suatu kwasan · % ruang terbuka hijau yang fungsional · Penebaran ruang terbuka hijau | Satuan wilayah kaupaten/kota | Tersedia: · Taman lingkungan untuk setiap 250 jiwa · Taman kecamatan untuk setiap 120.000 jiwa · Taman kota untuk setiap 480.000 jiwa · Pemakaman setiap 120.000 jiwa | · Bersih, mudh dicapai, terawat, indah dan nyaman |
Sumber: Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum
Dari tabel tersebut diketahui untuk standar tingkat pelayanan taman kota yaitu untuk setiap 480.000 jiwa dengan kualitas yang bersih, mudah dicapai, terawat, indah dan nyaman.
II. II. Kegiatan Interaksi di Alun-Alun Kota Batu
Alun-Alun Kota Batu merupakan taman rekreasi dimana fungsi utama dari alun-alun ini yaitu sebagai tempat rekreasi dan hiburan untuk umum. Alun-alun Kota Batu berada di pusat kota dan menjadi pusat keramaian warga kota batu dan sekitarnya. Alun-alun Kota batu ini memiliki kelebihan yaitu pada kebersihan, kenyamanan dan ditambah berbagai fasilitas untuk rekreasi keluarga. Makin banyaknya pengunjung untuk menikmati wisata di Kota Batu hal ini memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat dimana Alun-alun Kota Batu memiliki daya tarik yang tinggi untuk para wisatawan, naik itu dari wilayah kota Batu maupun luar kota. Alun-alun ini menjadi trade mark Kota Wisata Batu.
Alun-alun Kota Wisata Batu adalah tempat bersantai bersama keluarga. Dilengkapi berbagai fasilitas tempat duduk eksklusif stanlish beratap glosy transparan yang berfungsi sebagai smoking area yang berada di sudut bagian barat sebelah utara dan selatan. Berjumlah 4 lokasi, di tempat duduk itu siapapun bisa memandang Alun-alun maupun panorama pegunungan yang mengililingi kota sejuk di Jawa Timur ini. Bahkan di sore hingga malam hari, tak jauh dari lokasi duduk sebelah utara, tampak beberapa personel grup musik mengiringi ayunan langkah demi langkah para pengunjung dalam memaknai artistiknya Alun-alun. Mereka begitu santun secara berkelompok dan berdiam sembari memainkan musik-musik tradisional dan musik trendi, meski harus sabar menerima uluran tangan pengunjung yang melintas dan menikmati sajian musiknya.
Selain itu bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m. Dari sana hamparan luas pegunungan dan hijaunya tanah hutan dan ladang pertanian masyarakat tampak menawan, disertai banyak bangunan perumahan penduduk, hotel berjajar rapi dan obyek-obyek wisata yang datar nan menjulang. Demikian, bagi keluarga yang membawa anak-anak, di Alun-alun juga disediakan beberapa Playground anak yang bisa dinikmati secara gratis. Misalnya, ayunan, lorong-lorong menyembul laksana Goa yang dinaiki anak kemudian membiarkan diri badannya meluncur ke bawah, gugusan air mancur dari dasar tanah. Replika sayuran juga mengemuka disana, diantaranya kubis, apel, kemasan susu segar pasterius.
Areal seluas sekitar 1 hektar itu tak hanya bersih dan indah, namun modern. Terbukti, bagi yang ingin menikmati acara-acara musik live di sana terdapat media Televisi besar 40” pada pintu masuk sebelah timur yang mengetengahkan acara-acara live musik, pertandingan Sepakbola, MotoGP, Formula dan sebagainya. Begitu pun bagi para pengunjung yang ingin Online dapat bersantai mengoperasikan Laptop berWifi di tempat duduk yang banyak sekali di tengah area Alun-alun. Satu lagi, bagi pecinta seni dan kreator, alun-alun dapat dijadikan tempat menumbuhkan berjuta inspirasi untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Apalagi, bila berkarya kreatif yang dapat mengembangkan Kota Wisata Batu dan kesejahteraan masyarakatnya, maka tentu karya itu akan mendapatkan reward dari pemerintah secara signifikan.
III. Kelebihan taman tersebut berdasarkan teori yang ada (fisik, sosial, budaya).
Alun-alun sebagai elemen kota merupakan ruang terbuka yang diperuntukkan bagi siapa saja, sebagai tempat berbagai macam kegiatan berlangsung, tempat “parkir” manusia atau dikenal sebagai “a psychological parking space”.
Teori | Foto | Kelebihan |
Fisik | -pada tahun 2011 ini alun-alun kota Batu berfungsi sebagai taman wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu dan Malang Raya. | |
-Adanya arena Bianglala bisa melihat keindahan kota terutama di malam hari, arena tersebut buka pukul 09.00-22.00 | ||
- Adanya smoking area bagi yang pencandu rokok sementara yang tidak suka bisa bebas dari bau asap yang tak sedap dan membuat sesak - adanya wifi | ||
-adanya Playground yang berfungsi untuk bermainnya para anak kecil dengan aktivitas yang positif. Di sini anak-anak dapat bermain dengan berbagai permainan seperti jungkit-jungkitan, ayunan dan permainan lorong yang mengasah mereka untuk berpetualang. -Jogingtrack Merupakan track bagi suka joging di pagi hari dengan adanya fasilitas ini di harapkan dapat meningkatkan kesehatan warga kota batu sendiri maupun wisaatawan yang ingin menikmati sejuknya kota Batu di pagi hari. Cukup menarik karena joging track ini memiliki alur yang rapi dengan tanaman-tanaman yang menghias di sekitar taman membuat kita meras betah untuk olahraga. | ||
-Desain apel kota yang menjadi maskot alun-alun batu | ||
- perusaahaan milik daerah PDAM Kota Batu memiliki jaringan di sini untuk Anda para wisatawan yang sedang bermain-main di Alun-Alun Kota Batu. Ada 4 (empat) titik zona ZAMP (Zona Air Minum Prima) yang layak minum. | ||
-Taman merupakan bagian penting bagi alun-alun di semua alun-alun pastinya ada Taman yang dihiasi oleh air mancur dan tanaman-tanaman penghias agar tetap segar dipandang. Di sini yang unik adalah air mancur yang memiliki lampu yang indah jika kita lihat di malam hari. | ||
-Adanya lhampion yang menambah estetika taman menjadi lebih menarik. | ||
Sosial | -konsep pemindahan para PKL yang berlangsung rapi dan tidak membuat permasalahan sodial yg siginikan dengan penggantian lokasi buat para OKL yang berjualan yang tidak jauh dari alun-alun Batu. | |
-adanya speaker musik yang menambah suasana menjadi lebih santai -mampu menarik banyak pengunjung untuk berwisata ke alun-alun batu. | ||
Budaya | -Alun-alun ini sebenarnya sudah ada sejak jaman Kerajaan Singosari dulu, tapi baru direnovasi dan diresmikan pada maret 2011 lalu |
IV. IV Keberhasilan yang telah dicapai oleh taman alun-alun Batu.
Kota Batu Mendapat Julukan De Kleine Swtitzerlands dari Orang Belanda. Hal ini dikarenakan kontur kota Batu yang seperti negeri Swiss, hanya saja bedanya di kota Batu tak ada salju. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius dan dilingkari pegunungan sehingga menjadikan kota ini sebagai kota dingin.
Alun-alun Kota Wisata Batu Jatim sangat indah. Karena tidak hanya terindah di kawasan Asia Tenggara, namun populer dengan pesatnya kunjungan wisata yang mencapai dua juta orang per tahun di Kota Apel dan Bunga. Alun-alun Kota Wisata Batu ini penuh dengan kemolekan panorama alam pegunungan yang mengelilinginya.
V. V. Kekurangan Alun-alun Kota Batu Berdasarkan Teori
Kota Batu merupakan kota di Jawa Timur yang memiliki beberapa obyek wisata yang sangat potensial untuk menarik para wisatawan baik wisatawan local maupun manca negara. Salah satu obyek wisata yang baru-baru ini diresmikan oleh pemerintah Kota Batu adalah Alun-alun Kota Batu.
Pemugaran alun-alun ini dilakukan pada tahun 2011. Pemugaran ini bertujuan untuk membuat alun-alun kota lebih berfungsi secara optimal dan dapat dimanfaatkan untuk masyarakat umum. Alun-alun ini tidak hanya digunakan untuk sarana rekreasi di Kota Batu, tetapi juga berfungsi untuk ruang public bagi masyarkat. Alun-alun ini terbilang masih baru namun sudah banyak masyarakat yang mengakses alun-alun ini, baik itu anak-anak, remaja, bahkan orang tua memenuhi taman ini terutama saat hari libur.
Banyaknya wahana dan fasilitas yang di tawarkan alun-alun ini merupakan salah satu alasan masyarakat mengunjungi taman ini. Namun dari beberapa kelebihan serta fasilitas yang ditawarkan, terdapat beberapa kekurangan dari pemugaran taman ini. Beberapa kekurangannya antara lain pada desain toilet serta masalah air instan, pagar, tanaman, dan PKL. Berikut adalah table yang menjelaskan tentang kekurangan dalam pemugaran alun-alun Kota Batu.
Tabel. Kekurangan Alun-Alun Kota Batu
VI.
VII.
VI Desain Taman Alun-Alun Batu Malang
Desain alun-alun kota Batu ini sangat dipengaruhi oleh budaya tradisional dan budaya bangsa belanda, hal ini dikarenakan pada masa pembentukan alun-alun sangat dipengaruhi oleh campur tangan dan pemikiran bangsa belanda. Hal ini berdasarkan pada data-data dokumenter yang terkait proses pembentukan alun-alun kota Batu. Konsep desain taman tersebut mengacu pada desain Eropa dengan sistem ruang terbuka di alun-alun. Desain alun-alun Batu terdapat kolam yang adanya patung apel ditengak alun-alun tersebut. Hal tersebut merupakan maskot dari alun-alun kota Batu. Konsep perancangan kolam tersebut menurut estetika keindahan sudah sesuai kriteria keindahan namnun ada beberapa rancangan sudah sesuai dan baik yang didasarkan pada masing-masing fungsi. Selain itu para pengunjung juga ketika menikmati kolam Tidak terganggu oleh tidak adanya pagar disekitar kolam. Selain itu juga di bangun tempat-tempat duduk untuk para pengunjung agar bisa duduk lantai di alun-alun.
Unsur-unsur fisik yang ada di alun-alun kota Batu antara lain, meliputi ;
1. Playground
Anak-anak dapat bermain dengan berbagai permainan seperti jungkit-jungkitan, ayunan dan permainan lorong yang mengasah untuk berpetualang.
1. Joging track
Merupakan track bagi mereka yang suka joging di pagi hari dengan adanya fasilitas ini di harapkan dapat meningkatkan kesehatan warga kota batu sendiri maupun wisaatawan yang ingin menikmati sejuknya kota Batu di pagi hari. Cukup menarik karena joging track ini memiliki alur yang rapi dengan tanaman-tanaman yang menghias di sekitar taman membuat kita merasa nyaman untuk olahraga.
2. Taman
Taman merupakan bagian penting bagi alun-alun .Taman yang dihiasi oleh air mancur
3. Biang lala (dremulen)
Biang Lala (dremulen) ini merupakan yang terbaru dari alun-alun, dapat menikmati hamparan kota Batu ke arah gunung arjuno yang gagah dengan hamparan lembah Selecta, Punten, Pujon.
4. Air Minum di tempat
Di alun-alun disediakan tempat minum dengan air minum yang bersumber dari sumberaair kota Batu yang terkenal jernih dan segar, air ini adalah air sumber murni.
6. Toilet Apel
Toilet berbentuk apel, namun karena kebijakan pemerintah yang sekarang dimana kota ini berbasis wisata maka sepertinya apel sudah tidak dipakai dan cocok sebagai toile
7. Rest Area
Rest area ini dilengkapi dengan atap, sehingga datang ke tempat ini anda akan dapat berteduh sambil menikmati tempat ini.
8. Smoking area
Disediakan tempat khusus bagi para smoker.
9. Air minum instan
Di alun-alun kota batu ini anda dapat menemukan tempat minum sperti yang ada di kota-kota luar negeri dengan kran yang mengalirkan air dari sumber mata air di kota batu yang memang sudah terkenal bersih daan jernih serta segar. Jika anda lelah setelah berjalan-jalan mengitari alun-alun maka anda dapat minum dari tempat ini
Fungsi-fungsi perubahan itu disebabkan oleh “wilayah ekonomi” yang mendominasi kawasan alun-alun kota Batu. Hal itu terlihat dengan adanya perubahan fisik alun-alun dengan pemogaran pagar keliling, ditambah dengan fungsi “taman” sebagai Kawasan Wisata, yang menggunakan Bianglala untuk manarik para wisatawan. Pada kawasan tersebut yang mempunyai keterkaitan erat dengan alun-alun, adalah Adanya Masjid. Kalau ditinjau dari aspek filosofis-religius, alun-alun berfungsi sebagai tempat untuk Para wisatawan bisa beribadah langsung dengan jarak yang tidak jauh menuju Masjid yang ada dilingkungan sekitar alun-alun Batu Malang.
VII. Lingkungan Sekitar
Batu merupakan salah satu kota baru yang berada di propinsi jawa timur. Sebelumnya, batu merupakan daerah pemerintahan Kabupaten Malang namun sejak tahun 2001, Batu membentuk pemerintahan sendiri menjadi Kota Batu. Kota Batu hingga saat ini masih berbenah di segala aspek dan mempersiapkan diri untuk mampu melaksanakan perencanaan, pembanguan serta pengevaluasian secara mandiri. Kota Batu terletak pada ketinggian 800 meter diatas permukaan laut. Hal inilah yang membuat udara kota batu selalu sejuk ditambah keindahan alam yang memukau khususnya daerah perbukitan dan pegunungan. Kondisi alam dan iklim inilah yang dimafaatkan pemerintah Kota Batu untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata alam. Guna mendukung rencana ini, maka pemerintahan Kota baru Batu terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung secara pesat. Selain pembangunan baru, pembenahan pun juga dilakukan pada kawasan-kawasan tertentu guna mendukung tercapainya kota wisata batu. Salah satu kawasan yang dirancang ulang adalah kawasan alun-alun Kota Batu.
Penampilan baru alun-alun kota batu sangat menampilkan ciri khas Kota Batu. Beberapa infrastruktur pendukung telah dirancang dengan baik dan penuh nilai estetika tinggi. Hal ini membuat para pengunjung yang datang pada alun-alun Kota Batu semakin meningkat. Sejak dulu, sebelum adanya re-desain alun-alun, taman ini telah menjadi pusat kegiatan penduduk sekitar. Oleh karena itu, guna lahan yang ada di sekitar alun-alun Kota Batu sejak dulu hingga saat ini memiliki karakteristik yang hampir tidak jauh berbeda. Guna lahan yang ada juga sangat beragam untuk mendukung pusat kegiatan di kawasan ini. Berikut merupakan kondisi lingkungan sekitar alun-alun kota batu dilihat dari prespektif guna lahan dan kegiatannya.
1. Lingkungan guna lahan perdagangan:
Lingkungan alun-alun kota batu sangat dominan dengan guna lahan perdagangan. Tampak berderet rapi beberapa bangunan perdagangan dan jasa baik dengan ciri khas tempoe dulu ataupun modern. Hal ini menunjukan jika sejak zaman dulu penduduk telah memafaatkan lingkungan sekitar taman dengan menjadikan bangunan perdagangan dan jasa untuk mendukung segala aktivitas pengunjung. Keberadaan guna lahan ini sangat membantu penduduk sekitar ataupun para pengunjung yang ingin berbelanja ataupun meminta jasa tertentu. Jenis perdagangan yang ada pun sangat beragam, mulai dari toko bunga, toko sembako, rumah makan, hingga menampilkan salah satu mall yang ada di Kota Batu.
Selain itu, yang tampak berbeda dengan alun-alun kota Bat dengan alun-alun Kota lain adalah bebasnya alun-alun dari para PKL. Tidak tampak satupun PKL yang terdapat di alun-alun kota batu ataupun di jalan sekitar alun-alun. Hal ini dikarenakan tegasnya pemerintah dalam mengatur keberadaan para PKL ini. Pemerintah memberikan peraturan tegas mengenai bebasnya alun-alun Kota Batu dari PKL. Namun, disamping itu pemerintah tidak lantas lepas tangan dengan nasib para PKL yang telah ada sejak alun-alun Kota Batu di re-desain. Para PKL direlokasi pada lahan kosong yang berada di sekitar alun-alun Kota Batu. Lahan yang awalnya menjadi sengketa warga di beli pemerintah untuk dijadikan sebagai kawasan PKL. Hal ini sangat membantu pengunjung yang datang karena bisa menikmati beberapa suguhan dagangan khususnya makanan dengan beranekaragamnya dalan satu kawasan. Ha ini juga sangat membantu para PKL dengan menfasilitasi usaha mereka di lokasi yang lebih baik.
2. Lingkungan guna lahan peribadatan
Sebagai kawasan pusat kegiatan, maka di sekitar alun-alun Kota Batu juga terdapat sarana peribadatan berupa masjid, dan tak jauh dari alun-alun juga terdapat klenteng serta gereja. Masjid yang berada tepat di samping alun-alun merupakan ciri khas taman kota atau alun-alun kota yang ada di Indonesia. Pada umumnya, alun-alun kota di Indonesia berada tepat di depan masjid agung guna menfasilitasi ativitas pendukung kegiatan penduduk.
3. Guna lahan perumahan
Guna lahan perumahan yang ada di sekitar lingkungan alun-alun kota batu banyak terdapat pada lapis kedua bangunan. Sedangkan bangunan pada lapis pertama tepat di sekitar alun-alun Kota Batu telah banyak yang dialihfungsikan sebagai perdagangan. Bangunan perumahan yang ada di sekitar alun-alun Kota Batu merupakan perumahan bergaya kolonial karena didirikan pada zaman penjajahan. Bangunan perumahan ini masih banyak yang tetap dipertahankan gaya dan bentuknya.
VIII. Aktivitas Pengunjung (Pagi-Siang-Malam)
Sejak diresmikannya alun-alun Kota Batu pada tanggal 7 Mei 2011 oleh Walikota Batu, Bapak Edi Rumpoko, suasana, tatanan, konsep, dan fungsi dari alun-alun tersebut benar-benar berbeda dengan alun-alun sebelumnya. Jika dulu alun-alun hanyalah sekedar menjadi tempat untuk duduk santai bersama keluarga, maka alun-alun yang sekarang ini memberikan konsep sesuatu yang “lebih” daripada sebelumnya. Alun-alun Kota Batu sekarang benar-benar menjadi sarana bersantai dan hiburan bagi masyarakat Kota Batu. Alun-alun baru ini lebih menyerupai sebuah taman rekreasi daripada hanya sekedar taman bundar dengan beberapa tempat duduk di dalamnya sebagaimana umumnya yang terdapat pada sebuah alun-alun.
Dengan adanya inovasi terhadap konsep alun-alun yang baru itu, menjadikan aktivitas masyarakat baik internal maupun eksternal Kota Batu menjadi semakin beragam. Patung buah apel yang menjadi ikon Kota Batu, ditempatkan persis di tengah alun-alun dengan kolam air di sekitarnya. Berbeda dengan dulu yang hanya ditempatkan sebuah patung apel tunggal, sekarang adalah rangkaian empat buah apel yang ditata rapi. Air mancur dan kolam-kolam air yang mengalir segar serta dihiasi oleh warna-warni lampu mendominasi sebagian besar bagian dari alun-alun ini. Kalau dulu hanya satu air mancur di tengah-tengah alun, sekarang ini terdapat empat air mancur yang ditempatkan di sudut-sudut taman. Tempat ini biasa ramai digunakan sebagai tempat untuk berfoto-foto bagi pengunjung bersama teman maupun keluarga.
Selain air mancur, juga terdapat “water canon” sebagai sarana bermain untuk anak-anak. Di tempat ini anak-anak bisa bermain dengan air hingga basah kuyup, berlari-larian kecil sambil tertawa.
Di taman baru ini sekarang juga terdapat lampion-lampion dengan bentuk hewan, bunga, dan buah-buahan. Replika sayuran juga mengemuka disana, diantaranya kubis, apel, kemasan susu segar pasterius. Bahkan bagi anak yang menyukai dunia binatang seperti kelinci, singa, sapi perah, gajah juga tersedia disana meski itu berbentuk replika dari semen maupun dari foam, terlebih lagi di malam hari replika para binatang itu tampak menyala terang dengan lampion. Sehingga, banyak pengunjung yang mengabadikan diri dengan kamera di tempat ini.
Untuk toilet, kalau pada umumnya bentuk bangunan sebuah toilet berupa bangun berbentuk kotak dengan warna putih yang tidak menarik, maka di taman ini toiletnya berbentuk buah apel raksasa, sehingga kita serasa sedang masuk ke dalam buah apel. Sementara untuk kantor administrasi dan layanan informasi berbentuk buah strawberry raksasa yang terletak bersebelahan dengan toilet berbentuk apel.
Bagi keluarga yang membawa anak-anak, di Alun-alun juga disediakan beberapa playground anak yang bisa dinikmati secara gratis. Misalnya, ayunan, lorong-lorong menyembul laksana Goa yang dinaiki anak kemudian membiarkan diri badannya meluncur ke bawah, gugusan air mancur dari dasar tanah.
Bagi yang ingin menikmati acara-acara musik live, di sana terdapat media Televisi besar 40” pada pintu masuk sebelah timur yang mengetengahkan acara-acara live musik, pertandingan Sepakbola, MotoGP, Formula dan sebagainya. Begitu pun bagi para pengunjung yang ingin Online dapat bersantai mengoperasikan Laptop berWifi di tempat duduk yang banyak sekali di tengah area Alun-alun.
Namun daya pikat dari alun-alun baru ini sebenarnya ada pada Komidi Putar (Ferris Wheel) yang cukup tinggi di bagian selatan taman, tingginya kurang lebih 60 meter. Untuk naik komidi putar ini masyarakat akan dikenai biaya tiga ribu rupiah. Di tempat ini lah aktivitas pengunjung yang terbanyak.
Satu hal lagi yang sangat menarik, yaitu adanya peraturan “Dilarang Merokok di Area Taman,” entah nanti penerapannya akan berjalan dengan mulus atau tidak, belum dapat dipastikan. Namun, bukan berarti di alun-alun ini masyarakat tidak boleh merokok sama sekali karena di sini juga disediakan beberapa tempat dengan tulisan “Smoking Area”, tempatnya cukup cantik dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman, eksklusif stanlish beratap glosy transparan.
Satu lagi, bagi pecinta seni dan kreator, alun-alun dapat dijadikan tempat menumbuhkan berjuta inspirasi untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Apalagi, bila berkarya kreatif yang dapat mengembangkan Kota Wisata Batu dan kesejahteraan masyarakatnya, maka tentu karya itu akan mendapatkan reward dari pemerintah secara signifikan.
a. Pagi Hari
· Lokasi: Lantai Paving disekitar area taman. Anak-anak dan remaja berjalan santai. Sebagian menonton dipinggir. Acara jalan tersebut rata-rata dilakukan oleh anak taman kanak-kanak.
· Lokasi: Playground dengan fasilitas yang menunjang para anak-anak bermain terutama di pagi hari yang membuat kesenengan tersendiri.
· Lokasi: Sekeliling kolam dengan tempat duduk membuat para pengunjung duduk santai menikmati pemandangan dipagi hari.
· Lokasi : area Smoking area yang digunakan untuk berpacaran dan manula untuk duduk santai di pagi hari.
b. Siang Hari
· Lokasi: Bianglala mulai beroperasi dan para pengunjung mulai menikmati wahana tersebut.
· Lokasi : area Smoking area yang digunakan untuk anak sekolah sepulang dari sekolah untuk duduk santai.
· Lokasi : Paving dengan tempat duduk yang digunakan para orang dewasa dan remaja duduk santai.
· Aktivitas para pengunjung dari luar daerah batu semakin siang semakin banyak dengan menikmati wahana yang ada di alun-alun batu.
c. Malam Hari
· Pada malam hari banyak para remaja yang berpasangan dengan duduk di area yang disediakan dengan tujuan menikmati indahnya malamnya kota batu.
· Adanya sekumpulan anak muda yang berdiskusi santai.
· Aktivitas para penjaga parkir yang sibuk karena makin malam makin ramai digunakan untuk pengunjung wisata alun-alun batu.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo,sugeng. 2011. “Pkl ancam balik kucing”. (online) (http://www.surya.co.id/2011/06/12/pkl-ancam-balik-kucing diakses tanggal 5 november 2011)
Anonymous.2011.”Wisata alun-alun kota Batu”. (http://wisatamalang.com/batu/wisata-kota-batu/447-alun-alun-kota-batu.html diakses tanggal 5 november 2011)
Anonymous.2011.gebyar peresmian alun-alun kota batu.(http://pesonamalangraya.com/?p=1020 diakses tanggal 5 november 2011)
Anonymous.2011.pesona alun-alun kota wisata batu.(http://kotawisatabatu.com/wisata/126-pesona-alun-alun-kota-wisata-batu diakses tanggal 5 november 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)